Ini adalah peringatan bagi remaja yang sering menggunakan situs jejaring sosial facebook. Gara-gara situs ini, seorang gadis ABG asal desa Mojoduwur Kecamatan Mojowarno, Jombang menghilang selama 10 hari. Kuat dugaan, gadis berambut sebahu ini dibawa lari oleh seorang lelaki yang baru dikenalnya lewat facebook.
Menurut Muhammad Solahudin, Pjs Direktrur WCC (Women Crisis Centre) Jombang, pihaknya sedang
menelusuri keberadaan gadis yang masih berusia 16 tahun tersebut. Berdasarkan informasi sementara, gadis yang bernama Rohmatul Latifah Asyhari ini kerap menggunakan facebook sebelum menghilang. Parahnya lagi, dari diary milik Latifah diketahui bahwasannya ia sedang patah hati.
"Kemungkinan ia dibawa lari dan di jual oleh seseorang yang dikenalnya lewat facebook. Selain terus melakukan investigasi, kami juga sudah melaporkan perihal hilangnya Latifah ke Polres Jombang dengan didampingi orang tuanya," kata Solahudin ketika ditemui dikantornya, Rabu (21/10/2009).
Lebih rinci Solahudin menceritakan, pada Minggu (11/10/2009) lalu, Latifah berpamitan kepada Syafii Asyhari, ayahnya untuk melaksanakan belajar kelompok dengan rekan-rekan sekolahnya.
Meski diijinkan, Syafii menyuruh saudaranya, untuk mengantarkan anak kandungnya itu. Namun sebelum tiba di tempat tujuan, tepat di pertigaan Desa Mojoduwur, anak kandungnya itu meminta diantarkan di tempat tersebut saja.
Alasannya, ada seorang teman yang menjemputnya. Mendengar hal tersebut, saudara pelapor tak curiga dan percaya saja. Dia langsung meninggalkan anak kandung korban di pertigaan jalan.
Tanpa diduga, malam harinya, pria yang bekerja sebagai petani ini mendapatkan telpon dari Latifah. Ia mengabarkan, kalau dirinya telah berangkat ke Jakarta, untuk mencari pekerjaan. Keberangkatannya tersebut atas ajakan seorang pria yang dikenal oleh anaknya lewat internet.
Selang dua hari kemudian, murid SMA Negeri Jogoroto ini menelpon kakaknya. Kali ini, anaknya mengabarkan telah melakukan kawin siri dengan seorang laki-laki. Namun keluarga tidak percaya begitu saja, mereka curiga anaknya menjadi korban perdagangan anak.
Sebab, Latifah sempat menceritakan bahwasannya suaminya tidak bekerja namun mempunyai banyak anak buah. Sayangnya, nomor telpon milik Latifah tidak pernah bisa dihubungi lagi. Ia selalu berganti momor.
"Kami masih lakukan penyelidikan untuk mengetahui keberadaan anak pelapor, dalam hal ini korban, karena masih dibawah umur. Selain itu, pihak terlapor yang belum diketahui identitasnya, yang telah membawa kabur anak pelapor," tambah AKP Heru Nur Hidayat, Kasatreskrim Polres Jombang ketika dihubungi terpisah. [suf/kun]
ALANG ALANG KUMITIR
kampus Wongalus
sabdalangit's web
kecamatan krian
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment