KPUD Sidoarjo: Tidak Ada Quick Count

Ketua KPUD Sidoarjo M Anshori menjelaksan penghitungan cepat bukan suatu keharusan dalam pelaksanaan coblosan. "Kami akan melakukan penghitungan secara manual,”ujarnya Sabtu (24/7/2010).

Meski demikian, pihaknya tetap mempersilahkan kepada masing - masing pasangan calon untuk melakukan proses penghitungan cepat secara mandiri.

"Artinya proses penghitungan cepat tersebut dilakukan sendiri tanpa melibatkan KPUD Sidoarjo," tukas Anshori.

Dia menegaskan, ada tidaknya proses penghitungan cepat tersebut tidak akan mempengaruhi hasil akhir pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah di Sidoarjo.

KPU Sidoarjo tetap mengacu pada proses penghitungan manual yang dilakukan secara bertahap dari tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS) hingga pada tingkat KPUD yang kurang lebih membutuhkan waktu selama sepekan.

Ia merinci, pada hari pertama dilakukan penghitungan tingkat TPS, hari ke dua hingga ke empat dilakukan penghitungan tingkat Kecamatan dan pada hari ke lima sampai ke tujuh dilakukan penghitungan pada tingkat Kabupaten.

"Baru setelah itu, akan dilakukan penetapan untuk melihat siapa calon Bupati yang layak memimpin Kabupaten Sidoarjo selama lima tahun mendatang,” lanjutnya.

Diharapkan pada saat proses penghitungan nanti tidak akan ada masalah atau kendala yang berarti supaya bisa memperlancar proses penghitungan.

"Mudah mudahan selama proses penghitungan nanti tidak kendala dari masing - masing pasangan calon supaya proses penetapan calon Bupati dan Wakil Bupati tidak molor," tandas Anshori.

Pilkada Sidoarjo pada 25 Juli besok diikuti lima pasangan calon bupati dan wakil bupati. Yakni pasangan Yuniwati-Sarto, Emy Susanti-Khulaim Junaidi, Agung Subali-Syamsul Wahid, Saiful Ilah-MG Hadi Sutjipto