Sudah 19 finalis Dare 2 Innovate yang mempresentasikan proposal bisnisnya di hadapan 5 juri dalam 2 hari terakhir ini.Juri akan memilih 2 peserta terbaik yang berhak mendapatkan reward atas inovasi bisnis yang digagasnya. Dari 19 finalis yang tampil, keseluruhannya menawarkan proposal bisnis skala kecil dan menengah. TRIANGGORO satu diantara juri dari Universitas Ciputra mengatakan seluruh proposal yang dipresentasikan merupakan ide bisnis yang sangat kreatif. Beberapa bahkan dilatarbelakangi kepekaan atas kebutuhan yang sepele, namun sangat mengena.
Contohnya yang dipresentasikan ONICA VIDA (34) warga Purimas yang menggagas persewaan laptop di café-café. Ide bisnis ini diawali dari kerepotannya berselancar internet di café. “Kalau bawa laptop seringkali orang merasa malas karena berat. Nah, dia ini menyodorkan bisnis sewa laptop,” kata TRIANGGORO.
Ada juga yang mempresentasikan bisnis distro dengan diferensiasi yang orisinil, yakni menawarkan kebebasan desain T-Shirt pada konsumennya. Untuk ini JONED RAHADIAN (21) warga Jl. Kebaron Praja menawarkan kerjasama bagihasil 15% dari T-Shirt yang terjual.
Namun dari ide-ide kreatif itu, TRIANGGORO memberikan sejumlah kritik. “Ide bisnis mereka kebanyakan sangat mudah ditiru. Untuk itu diferensiasi sangat penting,: kata TRIANGGORO.
Selain itu, pebisnis yang mau bergerak di industri kreatif haruslah bisa peka membaca masalah di masyarakat. “Jadikan masalah itu peluang. Carikan solusinya dan beri kemudahan untuk konsumen. Saya melihat ada beberapa peserta yang seperti itu, misalnya ide bisnis persewaan laptop itu,” kata dia,
Kompetisi ini merupakan bagian dari Dare 2 Innovate yang digelar di Atrium Tunjungan Plaza I. Selain kompetisi, juga ada eksebisi hasil olahan bisnis mahasiswa Universitas Ciputra dan seminar membahas kewirausahaan.(edy)
Dikutip dari: suarasurabaya.net
Ada juga yang mempresentasikan bisnis distro dengan diferensiasi yang orisinil, yakni menawarkan kebebasan desain T-Shirt pada konsumennya. Untuk ini JONED RAHADIAN (21) warga Jl. Kebaron Praja menawarkan kerjasama bagihasil 15% dari T-Shirt yang terjual.
Namun dari ide-ide kreatif itu, TRIANGGORO memberikan sejumlah kritik. “Ide bisnis mereka kebanyakan sangat mudah ditiru. Untuk itu diferensiasi sangat penting,: kata TRIANGGORO.
Selain itu, pebisnis yang mau bergerak di industri kreatif haruslah bisa peka membaca masalah di masyarakat. “Jadikan masalah itu peluang. Carikan solusinya dan beri kemudahan untuk konsumen. Saya melihat ada beberapa peserta yang seperti itu, misalnya ide bisnis persewaan laptop itu,” kata dia,
Kompetisi ini merupakan bagian dari Dare 2 Innovate yang digelar di Atrium Tunjungan Plaza I. Selain kompetisi, juga ada eksebisi hasil olahan bisnis mahasiswa Universitas Ciputra dan seminar membahas kewirausahaan.(edy)
No comments:
Post a Comment